Travel Diary Couple Gen Z: Umroh Plus Aqsho Bareng Pusat Umroh, Antara Healing dan Hijrah
“Beb, gimana kalau tahun ini kita umroh sekalian ziarah ke Aqsho?”
Itulah ide spontan yang keluar dari mulut Adit saat lagi ngopi sore bareng kekasih halalnya, Nisa. Mereka udah lama banget pengin liburan yang beda — bukan cuma buat konten, tapi buat healing yang nyentuh iman.
Akhirnya mereka nemu paket dari Pusat Umroh yang kelihatan “wah banget” — Umroh Plus Aqsho, lengkap city tour Jordan dan Palestina!
“Dari Petra, Laut Mati, Aqsho, sampai Ka’bah. Bisa dapet semua!” kata Adit semangat.
Dan begitulah, perjalanan spiritual couple Gen Z ini dimulai… bukan cuma soal jalan-jalan, tapi perjalanan mencari makna hidup bareng.
Day 1: Jordan, Kota yang Bikin Speechless
Begitu mendarat di Amman, Jordan, vibes-nya langsung beda. Nisa nyengir, “Masya Allah, udaranya kayak film-film sejarah tapi nyata!”
Rombongan Pusat Umroh langsung diajak ke Petra, kota batu merah yang masuk keajaiban dunia. Di sinilah Nisa dan Adit mulai speechless.
“Beb, ini bukan CGI, ya?” candanya sambil selfie di depan tebing raksasa. Tapi begitu pemandu cerita bahwa tempat ini pernah dilewati Nabi Harun عليه السلام, suasana berubah. Mereka berdua saling pandang, lalu terdiam.
“Subhanallah… ternyata jejak para nabi tuh beneran ada, bukan cuma di buku,” ujar Nisa sambil menatap langit biru.
Sore harinya mereka lanjut ke Laut Mati. Adit sempat ngakak karena bisa ngambang tanpa usaha, tapi pas tahu tempat itu dulunya jadi saksi kisah kaum Nabi Luth عليه السلام, ia langsung bilang, “Ya Allah, ternyata di balik indahnya pemandangan, ada pelajaran besar banget.”
City tour Jordan ini bikin mereka sadar, perjalanan iman bisa dimulai dari rasa takjub.
Day 2: Palestina, Air Mata yang Nggak Bisa Ditahan
Perjalanan dilanjut ke Palestina. Begitu masuk kompleks Masjidil Aqsho, suasana langsung hening. Nisa nggak bisa menahan air mata. “Beb, kita beneran di sini…”
Adit cuma tersenyum dan menggenggam tangannya erat.
Mereka shalat berjamaah di bawah kubah Masjidil Aqsho — tempat yang jadi saksi Isra’ Mi’raj Rasulullah ﷺ.
“Rasanya kayak lagi di tempat yang Allah سبحانه وتعالى pilih sendiri buat hamba-hamba-Nya,” kata Adit pelan.
Nisa menatap sekitar, kagum melihat umat Islam dari berbagai negara yang bersujud dalam satu arah yang sama.
City tour dilanjut ke Hebron (makam Nabi Ibrahim عليه السلام) dan Bethlehem (tempat lahir Nabi Isa عليه السلام). Di sana mereka benar-benar merasa kecil di hadapan sejarah dan kebesaran Allah سبحانه وتعالى.
“Ini bukan cuma ziarah,” ujar Nisa sambil tersenyum, “ini perjalanan buat ngenalin diri sendiri sama Tuhan.”
Day 3: Makkah – Puncak Rasa Syukur
Setelah perjalanan haru di Palestina, mereka terbang ke Makkah Al-Mukarramah.
Begitu melihat Ka’bah untuk pertama kalinya, Adit langsung terdiam.
“Beb, selama ini aku banyak minta, tapi baru kali ini aku sadar seberapa besar rahmat Allah سبحانه وتعالى,” katanya dengan suara serak.
Mereka thawaf berdua, tangan saling menggenggam erat. Di tengah ribuan jamaah, keduanya merasa begitu kecil namun juga begitu dicintai.
Saat sa’i di antara Shafa dan Marwah, Nisa sempat menangis. “Bayangin perjuangan Siti Hajar yang lari bolak-balik buat anaknya. Ini reminder banget buat kita yang suka ngeluh.”
Selesai tahallul, mereka berdua tersenyum lega.
“Aku ngerasa kayak di-reset dari nol,” ujar Nisa sambil mengusap rambut pendeknya yang baru dipotong.
Adit menimpali, “Iya, kita datang dengan banyak beban, tapi pulang dengan hati yang bersih.”
Day 4: Madinah – Kedamaian yang Tak Bisa Dijelaskan
Perjalanan Umroh Plus Aqsho berlanjut ke Madinah Al-Munawwarah.
Suasana kota yang damai bikin Nisa langsung jatuh cinta. “Beb, ini kota paling tenang yang pernah aku rasain.”
Mereka ziarah ke makam Rasulullah ﷺ, dan di sana, Nisa menangis lagi.
“Rasulullah ﷺ, semoga kami bisa jadi pasangan yang selalu saling meneladani akhlakmu,” doanya lirih.
Adit pun menatap kubah hijau Nabawi dengan mata berkaca-kaca.
“Kalau cinta bisa dibuktikan, mungkin ini caranya,” katanya.
Dan benar saja, di Madinah, cinta mereka terasa semakin matang — bukan cuma romantis, tapi spiritual.
Kenapa Couple Gen Z Cocok Banget Sama Pusat Umroh
Buat generasi muda yang suka petualangan tapi juga haus makna, Pusat Umroh adalah pilihan paling pas.
Mereka nggak cuma jual paket, tapi kasih pengalaman hidup.
Dari pelayanan profesional, itinerary yang padat tapi santai, sampai pembimbing yang sabar dan penuh insight.
Yang paling penting, paket Umroh Plus Aqsho ini bikin Gen Z bisa healing tanpa kehilangan arah spiritual.
“Rasanya kayak Allah سبحانه وتعالى ngajak jalan-jalan,” ujar Adit sambil tertawa kecil.
Penutup: Umroh Plus Aqsho, Bukan Cuma Perjalanan, Tapi Titik Balik
Sekarang setelah pulang, Adit dan Nisa sepakat: perjalanan ini bakal mereka ceritain ke anak-anak nanti.
“Karena Umroh Plus Aqsho bukan cuma tentang tempat yang kita kunjungi, tapi tentang hati yang kita temukan,” ujar Nisa.
Dan setiap kali mereka lihat foto di depan Masjidil Aqsho, mereka tahu — itulah momen ketika cinta mereka jadi lebih dewasa, lebih kuat, dan lebih dekat dengan Allah سبحانه وتعالى.
Bagi mereka, Pusat Umroh bukan sekadar travel agency. Ia adalah jembatan antara dunia dan akhirat, antara cinta dan iman.
Dan mereka pun sepakat: Umroh Plus Aqsho akan selalu jadi perjalanan paling berharga dalam hidup mereka.
Leave a Reply